Elizabeth
Bathory.. Wanita Terkejam Sepanjang Sejarah.. Mandi Darah Perawan
Untuk Awet Muda.. Ngeri!!.. Sadis!! Sepanjang sejarah umat manusia
tercatat nama elizabeth bathory, yaitu seorang pembunuh berantai yang
memecahkan rekor pembunuhan sepanjang sejarah yaitu 650 kasus
pembunuhan, elizabeth bathory ini juga merupakan wanita yang mengikuti
aliran setan, yang percaya bahwa dengan mandi darah perawan akan bisa
membuat awet muda.. ingin tahu lebih lanjut kisah tetang Elizabeth
Bathory – Wanita Terkejam sepanjang sejarah??
Atas
adalah Lukisan Elizabeth Bathory Disaat Dirinya Berusia 25 Tahun
Elizabeth Bathory lahir di Hungaria thn 1560, kurang lebih 100 tahun
setelah Vlad ‘The Impaler’ Dracula meninggal
Elizabeth
Bathory, merupakan seorang pembunuh berantai terbesar dalam sejarah,
tercatat kurang lebih 650 nyawa manusia melayang sia-sia ditangannya.
Ini adalah pencapaian rekor kasus pembunuhan berantai yang dilakukan
oleh seorang individu dengan memakan korban tertinggi sepanjang sejarah
umat manusia.
Kakek
buyut Elizabeth Bathory adalah Prince Stephen Bathory yang merupakan
salah satu Ksatria yang memimpin pasukan Vlad Dracul ketika dia merebut
kembali kekuasaan di Walachia seabad sebelumnya. Orangtua Elizabeth,
Georges dan Anna adalah bangsawan kaya raya dan merupakan salah satu
keluarga ningrat paling kaya di Hungaria saat itu.
Keluarga
besarnya juga terdiri dari orang2 terpandang. Salah satu sepupunya
adalah perdana menteri di Hungaria, seorang lagi adalah Kardinal.
Bahkan pamannya, Stepehen kemudian menjadi Raja Polandia. Namun
keluarga Bathory memiliki ’sisi’ lainnya yang lebih ‘gelap’ selain
segala kekayaan dan popularitasnya.
Disebutkan
bahwa salah satu pamannya yang lain adalah seorang Satanis dan
penganut Paganisme sementara seorang sepupunya yang lain memiliki
kelainan jiwa dan gemar melakukan kejahatan sexual. Thn 1575, di usia
15 tahun Elizabeth menikah dengan Count Ferencz Nadasdy yang 10 tahun
lebih tua darinya.
Karena
suaminya berasal dari ningrat yang lebih rendah, maka Count Ferencz
Nadasdy menggunakan nama Bathory dibelakangnya. Dengan demikian
Elizabeth bisa tetap menggunakan nama keluarganya yaitu Bathory dan
tidak menjadi Nadasdy. Kedua pasangan tsb kemudian tinggal di Kastil
Csejthe, yg merupakan sebuah kastil di atas pegunungan dengan desa
Csejhte dilembah dibawahnya.
Suaminya
jarang mendampingi Elizabeth karena Count Ferencz lebih sering berada
di medan pertempuran melawan Turki Usmani (Ottoman). Ferencz kemudian
menjadi terkenal karena keberaniannya di medan pertempuran, bahkan
dianggap sebagai pahlawan di Hungaria dengan julukan ‘Black Hero of
Hungary’.
Elizabeth
yg masih muda tentu senantiasa merasa kesepian karena selalu ditinggal
sang suami. Disebutkan dia memiliki kebiasaan mengagumi kecantikan nya
dan kemudian memiliki banyak kekasih gelap yg melayaninya selama sang
suami tidak berada di tempat. Elizabeth bahkan pernah melarikan diri
bersama kekasih gelapnya namun kemudian kembali lagi dan suaminya
memaafkannya.
Tapi
hal tsb tidak mengurangi ketagihan Elizabeth akan kepuasan seksual.
Disebutkan juga Elizabeth menjadi seorang biseksual dengan melakukan
hubungan lesbian dengan bibinya, Countess Klara Bathory. Elizabeth
kemudian mulai terpengaruh dengan satanisme yg diajarkan oleh salah
seorang pelayan terdekatnya yg bernama Dorothea Szentes yg biasa
disebut Dorka.
Karena
pengaruh Dorka, Bathory mulai menyenangi kepuasan seksual lewat
penyiksaan yg dilakukannya terhadap pelayan2 lainnya yang masih muda.
Selain Dorka, Elizabeth dibantu beberapa pelayan terdekatnya yaitu :
suster Iloona Joo, pelayan pria Johaness Ujvari dan seorang pelayan
wanita bernama Anna Darvula, yang merangkap sebagai kekasih Elizabeth.
Bersama para kru S&M-nya, Elizabeth merubah kastil Csejthe menjadi
pusat teror dan penyiksaan seksual.
Para
gadis2 muda yg jadi pelayannya disiksa dengan berbagai bentuk
penyiksaan seperti diikat, ditelanjangi lalu dicambuk dan juga
menggunakan berbagai alat untuk menyakiti bagian bagian tubuh tertentu.
Tahun 1600, suaminya Ferencz meninggal dan era teror sesungguhnya
dimulai.
Memasuki
usia 40 tahunan Elizabeth menyadari bahwa kecantikannya mulai memudar.
Kulitnya mulai menunjukan tanda tanda penuaan dan keriput yang
sebenarnya lumrah di usia tersebut. Tapi Elizabeth adalah pemuja
kesempurnaan dan kecantikan dan dia akan melakukan apa saja demi
mempertahankan kecantikannya. Suatu saat dengan tidak sengaja seorang
pelayaan wanita yg sedang menyisir rambutnya secara tidak sengaja
menarik rambut Elizabeth terlalu keras.
Elizabeth
yang marah kemudian menampar gadis malang tersebut. Darah memancar
dari hidung gadis tersebut dan mengenai telapak tangan Elizabeth. Saat
itu Elizabeth disebutkan ‘menduga dan percaya’ bahwa darah gadis muda
tsb memancarkan cahaya kemudaan mereka. Serta merta dia memerintahkan 2
pelayannya , Johannes Ujvari dan Dorka menelanjangi gadis tersebut,
menarik tangganya keatas bak mandi dan memotong urat nadinya.
Ketika
si gadis meninggal kehabisan darah, Elizabeth segera masuk kedalam bak
mandi dan berendam dalam kubangan darah. Dia menemukan apa yg
diyakininya sebagai ‘Rahasia Awet Muda’. Ketika semua pelayan mudanya
sudah mati, Elizabeth mulai merekrut gadis muda di desa sekitarnya
untuk menjadi pelayan di Kastilnya. Nasib mereka semuanya sama, diikat
diatas bak mandi kemudian urat nadi mereka dipotong hingga darah mereka
menetes habis kedalam bak mandi tersebut. Elizabeth seringkali
berendam didalam kolam darah sambil menyaksikan gadis yang jadi
korbannya sekarat meneteskan darah hingga tewas.
Sesekali
Elizabeth bahkan meminum darah para gadis tsb untuk mendapatkan
‘INNERBEAUTY’. Lama kelamaan Elizabeth merasa bahwa darah para gadis
desa tsb masih kurang baginya. Demi mendapat darah yang lebih
‘berkualitas’, Elizabeth kemudian mengincar darah para gadis bangsawan
rendahan. Dia kemudian melakukan banyak penculikan thd gadis2 bangsawan
utk dijadikan korbannya. Namun hal tersebut justru menjadi bumerang
baginya karena hilangnya gadis gadis bangsawan dengan cepat mendapatkan
perhatian dikalangan bangsawan, orang orang berpengaruh hingga Raja
sendiri.
Tanggal
30 Desember 1610, sepasukan tentara dibawah pimpinan sepupu Elizabeth
sendiri, menyerbu Kastil Csejthe di malam hari. Mereka semua terkejut
melihat pemandangan yg mereka temukan di dalam kastil tsb. Mayat seorang
gadis yg pucat kehabisan darah tergeletak diatas meja makan, seorang
gadis lagi yg masih hidup namun sekarat ditemukan terikat di tiang
dengan kedua urat nadinya disayat hingga meneteskan darah.
Dibagian
penjara ditemukan belasan gadis yg sedang ditahan menunggu giliran
dibunuh. Kemudian di ruang basement ditemukan lebih dari 50 mayat yg
sebagian besar sudah mulai membusuk. Selama pengadilan atas Elizabeth
Bathory di tahun 1611 sekurangnya 650 daftar nama korban korbannya
didapat berdasarkan laporan dari berbagai pihak.
Mulai
dari keluarga2 petani hingga keluarga2 bangsawan. Elizabeth sendiri
tidak pernah didatangkan di pengadilan untuk diadili secara langsung.
Hanya ke 4 pelayannya yg diadili dan kemudian dihukum mati. Namun
Elizabeth mendapatkan hukumannya juga. Raja Hungaria memerintahkan
Elizabeth dikurung dalam kamarnya di Kastil Csejthe selama sisa
hidupnya. Para pekerja kemudian dikerahkan untuk menutup semua pintu
dan jendela ruang kamar Elizabeth dengan tembok dengan hanya menyisakan
lubang kecil yg digunakan untuk memasukan makanan dan minuman sehari
hari.
Tahun
1614, atau 4 tahun setelah Elizabeth di-isolasi dengan tembok
dikamarnya sendiri, seorang penjaga melihat makanan yg disajikan untuk
Elizabeth tidak disentuh selama seharian. Penjaga itu kemudian
mengintip kedalam dan melihat sang Countess tertelungkup dengan wajah
di lantai. Elizabeth Bathory ‘The Blood Countess’ meninggal di usia 54
tahun. Bahkan Vlad Dracul tidak pernah berkubang dalam darah atau
meminum darah. Oleh sebab itu julukan ‘Vampir’ sebenarnya lebih cocok
ditujukan kepada Elizabeth Bathory.